KUBET – Muncul di Gedung Putih dengan Mata Lebam, Elon Musk Mengaku Dipukul Anak

Liputan6.com, Washington, DC – Elon Musk terlihat dengan mata lebam saat berdiri di sebelah Presiden Donald Trump di Ruang Oval pada Jumat (30/5/2025). Lebam itu tampak jelas di bawah topi bertuliskan “DOGE” yang dia kenakan.

CEO Tesla itu pun akhirnya ditanya soal apa yang terjadi.

“Saya sedang bercanda dengan Little X dan saya bilang, ‘Ayo, pukul wajahku’,” kata Musk kepada para wartawan seperti dilansir Business Insider.

“Dan dia benar-benar melakukannya. Ternyata, dipukul di wajah oleh anak umur lima tahun pun rasanya…” kata Musk, sebelum Trump menyela.

“Kalau Anda kenal X, X memang bisa melakukannya,” tambah Trump, yang mengaku tidak menyadari ada lebam di mata Musk.

X Æ A-Xii, anak tertua Musk dari penyanyi Grimes, yang nama aslinya Claire Boucher, sering terlihat mendampingi ayahnya sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden.

“Little X”, sebutan Musk untuk anaknya, pernah tertangkap kamera di Ruang Oval dan Capitol Hill. Wartawan juga pernah melihat Musk mendampingi anaknya saat naik helikopter kepresidenan Marine One.

Musk berdiri di sisi Trump saat sang presiden AS memuji kerja pria terkaya di dunia itu lewat Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Hari Jumat kemarin adalah hari terakhir Musk secara resmi menjabat sebagai pegawai pemerintah khusus dan sebagai tanda penghargaan, Trump menghadiahkannya sebuah kunci emas.

Saat mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (28/5), melalui unggahan di platform media sosial miliknya, X, Musk mengucapkan terima kasih kepada Trump atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk membantu menjalankan DOGE.

“Seiring berakhirnya masa tugas saya sebagai Pegawai Khusus Pemerintah, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pengeluaran yang boros,” tulis Musk di X. “Misi @DOGE akan terus menguat seiring waktu dan menjadi bagian dari gaya hidup di seluruh pemerintahan.”

Tokoh teknologi kelahiran Afrika Selatan itu ditunjuk sebagai pegawai khusus pemerintah, sebuah status yang memungkinkannya bekerja di lembaga federal hingga 130 hari dalam setahun. Jika dihitung sejak pelantikan Trump pada 20 Januari, batas waktu itu diperkirakan tercapai pada akhir Mei.   

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *