Liputan6.com, Praha – Ditemukan: 10 gelang emas, 17 kotak cerutu, sebuah bedak padat, sisir, dan 598 koin emas. Semua barang berharga sekaligus misterius ini ditemukan secara tidak sengaja oleh dua pendaki di Republik Ceko timur laut.
Kedua pendaki yang memilih untuk tetap anonim ini sedang mengambil jalan pintas melalui hutan di Pegunungan Krkonose – lokasi pendakian populer – di Ceko, ketika mereka melihat kotak aluminium mencuat dari dinding batu.
Baca Juga
Setelah membukanya dan menemukan harta karun tersebut, mereka segera membawanya ke Museum of Eastern Bohemia (Museum Bohemia Timur) di kota terdekat Hradec Králové, menurut Miroslav Novak, kepala departemen arkeologi museum.
Advertisement
“Penemunya datang ke numismatis (ahli koin) museum kami tanpa janji terlebih dahulu. Baru setelah itu arkeolog mulai menangani temuan dan memulai eksplorasi lokasi,” kata Novak kepada CNN melalui email seperti dikutip Rabu (21/5/2025).
Siapa yang mungkin menyimpan harta karun ini dan mengapa masih menjadi perdebatan, tetapi satu hal yang pasti: Harta ini tidak mungkin berusia lebih dari satu abad, karena salah satu koin bertanggal 1921. Untuk sisanya, saat ini hanya ada hipotesis.
“Kemungkinan besar terkait masa pergolakan sebelum Perang Dunia II, ketika penduduk Ceko dan Yahudi meninggalkan wilayah perbatasan, atau tahun 1945 ketika orang Jerman pergi,” jelas Novak.
Siapa Pemilik Harta Karun Itu?
Penilaian sejarah lengkap masih berlangsung, dan dua kotak cerutu masih tertutup rapat. Namun menurut ahli koin museum Vojtěch Brádle, nilai logam dari koin emas saja – dengan berat 3,7 kg – mencapai 8 juta koruna Ceko (sekitar Rp5,9 miliar).
Temuan ini memicu minat masyarakat sekitar, dan Novak mengatakan museum menerima telepon dengan “berbagai rumor lokal” yang mungkin membantu memecahkan teka-teki asal usul emas tersebut.
Spekulasi semakin menjadi karena anehnya tidak ada koin lokal dalam temuan itu. “Separuh berasal dari Balkan dan separuh lagi dari Prancis,” ujar Novak. “Koin Eropa Tengah, seperti Jerman, sama sekali tidak ada. Padahal temuan ini berada di bekas perbatasan etnis antara penduduk Ceko dan Jerman.”
Di antara teori yang diajukan masyarakat, salah satunya menyebut kepemilikan koin ini berasal dari keluarga kaya sekitar, seperti keluarga Swéerts-Špork, pemilik estate Kuks – kompleks barok besar yang menghadap Sungai Elbe. Teori lain menyebutkan harta ini mungkin rampasan perang legiun Cekoslowakia.
Advertisement
Komposisi Harta Karun yang Tak Biasa
Novak mencatat temuan seperti ini tidak terlalu umum untuk wilayah tersebut. “Sekitar 9 km tenggara, sepuluh tahun lalu ditemukan harta 2.700 denarii perak (jenis koin perdagangan Eropa) dari abad ke-12,” katanya melalui email. “Banyak penduduk meninggalkan area ini selama abad ke-20, itulah mengapa ada banyak pertanian yang ditinggalkan di sini.”
Vojtěch Brádle setuju bahwa komposisi harta ini tidak biasa. “Biasanya temuan Ceko dari abad ke-20 terutama berisi koin Jerman dan Cekoslowakia. Tidak ada satu pun di sini,” kata Novak.
Menurut Mary Heimann, profesor sejarah modern dan ahli sejarah Cekoslowakia di Universitas Cardiff, fakta bahwa koin termuda dalam harta ini berasal dari 1921 sangat signifikan.
“Itu tahun krisis keuangan di Cekoslowakia. Periode tidak stabil dengan pengangguran meluas. Tidak mengherankan jika seseorang memikirkan untuk mengubur harta emas saat itu,” jelasnya.
Bagaimana Nasib Harta Karun Temuan Tersebut?
Meskipun Novak menduga harta ini mungkin ditinggalkan sekitar 1945, Heimann berpikir jika demikian, seharusnya ada koin yang lebih baru. Tidak adanya mata uang lokal justru membuat segalanya lebih membingungkan.
Setelah melalui analisis material lebih lanjut, benda-benda ini akan diawetkan dan disimpan dalam koleksi koin museum. Pameran kecil direncanakan pada musim gugur.
Lalu, siapa yang berhak menyimpan harta ini? Menurut hukum Ceko, Novak menjelaskan, temuan arkeologi menjadi milik administrasi daerah setempat sejak ditemukan.
“Dalam kasus ini, harta karun telah diserahkan dengan benar ke museum,” kata Novak. “Penemunya berhak mendapat imbalan finansial, yang nilainya tergantung pada penilaian logam atau historis.”
Advertisement