KUBET – Danantara Dapat Bersaing dengan Temasek dan Khazanah, 4 Hal Ini Jadi Faktor Kunci

Liputan6.com, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dipandang bisa menyaingi superholding BUMN seperti Temasek dan Khazanah. Namun, ada sejumlah syarat agar Danantara bisa memaksimalkan potensinya.

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, superholding asal Singapura, Temasek dan Khazanah Nasional dari Malaysia menjadi perbandingan setara dengan Danantara di tingkat regional. Keduanya dipandang telah menjadi sukses.

“Tapi perlu diakui, Temasek dan Khazanah dibangun dari filosofi investasi jangka panjang dengan disiplin pasar yang sangat tinggi,” ungkap Yusuf saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).

Baik Temasek maupun Khazanah tidak sebatas menjalankan fungsi pengelolaan aset negara. Namun, diikuti dengan tata kelola yang baik hingga aksi korporasi yang mumpuni.

“Mereka bukan sekadar pengelola aset negara; mereka adalah investor aktif dengan portofolio global, manajemen profesional non-politik, dan kebijakan divestasi atau akuisisi yang tajam dan adaptif terhadap perubahan ekonomi dunia,” tutur dia.

Setidaknya ada empat poin yang menurut Yusuf perlu dimaksimalkan oleh Danantara untuk bisa meningkatkan daya saing

Pertama, independensi manajerial, siapa yang duduk di kursi manajemen dan bagaimana proses pengambilan keputusan. Kedua, transparansi dan akuntabilitas, termasuk laporan keuangan yang audited dan terbuka kepada publik. 

“Ketiga, kejelasan mandat, apakah Danantara murni sebagai investor strategis atau tetap punya beban penugasan dari negara? (dan) Keempat, diversifikasi portofolio,” tegasnya.

 

2 dari 3 halaman

844 BUMN Gabung Danantara

CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani mengumumkan sebanyak 844 perusahaan BUMN telah resmi bergabung dengan Danantara. Untuk menjaga perekonomian nasional di tengah tensi geopolitik dan ekonomi global yang meningkat tajam. 

“Danantara hadir di waktu yang sangat tepat. Sejak diluncurkan oleh bapak Presiden pada 24 Februari 2025, alhamdulillah sejak 21 maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi jadi bagian dari Danantara Indonesia,” ujar dia di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam sesi Town Hall Danantara di Jakarta Convention Center (JCC), dikutip Selasa (29/4/2025).

Rosan mengatakan, pembentukan Danantara telah mengikuti arahan dari Prabowo, agar ekonomi nasional tidak sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar. Sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar atau UUD 1945.

“Perekonomian disusun atas dasar bersama, atas dasar kekeluargaan. Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Tersusun itu kita menyerahkan pada mekanisme pasar sepenuhnya,” ungkap dia. 

“Kita menghormati mekanisme pasar, tapi pemerintah berhak mengintervensi ketika mekanisme itu melenceng dari kepentingan pembangunan nasional ke depan. Danantara adalah bentuk konkret pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan,” tegasnya. 

 

3 dari 3 halaman

Konsolidasi Besar-besaran

Terpisah saat ditemui seusai acara, Rosan kembali menyampaikan, Danantara kini beranggotakan total 844 perusahaan yang terafiliasi dengan BUMN, mulai dari induk, anak, cucu, hingga cicit usaha.

“Jadi kami bisa melakukan konsolidasi dan kami sudah lakukan secara bertahap terhadap yang besar-besar yang punya dampak besar terhadap perekonomian,” imbuh Rosan.

Menurut kalkulasinya, saat ini Danantara telah mengelola aset dengan nilai mendekati USD 1 triliun, atau sekitar USD 982 miliar. Itu tidak hanya milik perusahaan pelat merah, tapi juga aset yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), semisal kawasan Gelora Bung Karno (GBK). 

 

 

 

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *