Liputan6.com, Jakarta – Sebuah tembok pembatas Sekolah Menengah Atas (SMA) 103 Jakarta di Duren Sawit, Jakarta Timur roboh hingga menutup jalan warga. Peristiwa robohnya tembok setinggi tiga meter tersebut terjadi pada Sabtu (24/5/2025) sore kemarin.
Petugas Keamanan (Sekuriti) SMA 103 Jakarta, Rizqi mengatakan, saat ini tembok tersebut tengah diperbaiki oleh pihak sekolah. Dia juga memastikan, insiden tersebut tidak berdampak pada rumah warga.
“Sangat jauh jarak tembok dengan rumah warga, sekitar 50 meter,” kata Rizqi seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/5/2025).
Advertisement
Rizqi juga menyatakan bahwa aktivitas belajar-mengajar di SMA 103 Jakarta tak terganggu, meskipun tembok pembatas antara sekolah dan permukiman warga itu roboh. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, baik dari pihak sekolah atau pun warga RT 13/04 di sekitar lokasi.
“Tidak sama sekali terganggu aktivitas belajar karena bukan ruang belajar. Itu tembok pembatas antara sekolah dengan warga dan dekat tembok bukan kelas tapi taman,” ujar Rizqi.
Sudah Tidak Ada Aktivitas Sekolah Saat Tembok Roboh
Saat tembok roboh, kata Rizqi, sudah tidak ada aktivitas belajar-mengajar. Kegiatan belajar-mengajar pada Sabtu hanya digunakan untuk ekstrakurikuler hingga pukul 14.00 WIB.
“Ada aktivitas, tapi cuma sampai pukul 14.00 WIB saja. Kejadian tembok roboh sore, setelah pukul 14.00 WIB anak-anak sudah pada pulang,” katanya.
Ketua RT 013/04 Cakra menduga tembok setinggi tiga meter tersebut roboh karena sudah lapuk. Tembok itu roboh dan menutupi Jalan Nusa Indah VI tepat belakang SMA 103 Jakarta.
“Jadi ini pagar pembatas antara RT 13 dengan SMA 103. Kita duga sudah doyong sudah lama, kebetulan pas mau ada pekerjaan saluran air, ternyata kejadian sekarang (robohnya),” kata Cakra.
Advertisement
Jalan Ditutup Sementara karena Banyak Puing
Cakra mengatakan, dirinya sebenarnya sudah melaporkan kepada pihak sekolah terkait kondisi tembok yang lapuk. Pihak sekolah juga sudah berniat memperbaiki tembok itu, namun ternyata lebih dulu roboh sebelum diperbaiki.
Cakra memastikan, tidak ada korban dalam peristiwa itu. Saat ini, upaya perbaikan dan pembersihan puing-puing terus dilakukan menggunakan alat berat.
“Alhamdulillah ini tidak ada korban. Jalan ditutup sementara sama orang proyek saluran, dan kami tidak ingin warga lewat juga karena ada puing-puing,” katanya.