KUBET – Hapus Outsourcing, Menaker Tunggu Arahan Prabowo

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait rencana penghapusan sistem alih daya alias outsourcing di sektor ketenagakerjaan.

Pasalnya, Menaker Yassierli menilai, penghapusan sistem outsourcing tak bisa sembarangan lantaran potensi berpengaruh ke sektor padat karya dan industri. Sehingga dilakukan dengan basis data dan arahan secara komprehensif.

“Makanya kita juga harus dengarkan arahan Pak Presiden seperti itu. Nanti tentu Pak Presiden juga ingin melihat implementasinya, usulan dari kita seperti apa nanti,” ujar Menaker di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (5/5/2025).

Menaker menceritakan, praktik outsourcing memang banyak bermasalah sejak lama. Lantaran banyak pekerja dengan usia lanjut namun tidak mendapat hak dan upah yang semustinya.

“Jadi ada orang yang kemudian udah usianya 40 tahun, 50 tahun masih aja di-outsource gitu ya, tanpa ada karir, dengan gajinya tetap UMP, bahkan kontraknya UMP tapi ternyata realitasnya dibayarnya seperti apa. Jadi ini banyak kasus,” ungkapnya.

Oleh karenanya, Prabowo meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencermati masalah ini. Namun, Menaker juga meminta pihaknya tetap realistis untuk mengkaji masalah ini bersama dengan Dewan Kesejahteraan Buruh.

“Nah, ini yang nanti teman-teman, semangat kita sekali lagi adalah negara hadir untuk memberikan kepastian kepada pekerja jaminan sosial dan seterusnya,” dia menegaskan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional untuk menindaki praktik outsourcing. Di sisi lain, RI 1 juga tidak ingin kehilangan investasi yang bakal berdampak terhadap aksi pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Saya akan meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional mempelajari bagaimana caranya kita kalau bisa tidak segera, tapi secepat-cepatnya, kita ingin menghapus outsourcing,” kata Prabowo dalam peringatan Hari Buruh Internasional di Monas, Jakarta beberapa waktu lalu.

“Tapi saudara-saudara, kita juga harus realistis. Kita juga harus menjaga para investor. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja. Jadi kita harus bekerjasama dengan mereka,” dia menekankan.

 

2 dari 3 halaman

Pertemukan Buruh dengan 150 Bos Perusahaan

Untuk itu, Prabowo berencana mempertemukan 150 perwakilan serikat buruh dengan 150 pemimpin perusahaan, supaya bisa menemui titik tengah atas permasalahan ketenagakerjaan saat ini.

“Atas usul pimpinan saudara, dalam waktu dekat saya akan mengadakan suatu pertemuan di Istana Bogor, 150 pimpinan buruh akan saya pertemukan dengan 150 pemimpin perusahaan di Indonesia,” ungkap dia.

Dalam hal ini, Prabowo turut memperingatkan para pemberi kerja untuk lebih memperhatikan hak-hak buruh. Sehingga pekerja bisa ikut tertular oleh kesejahteraan perusahaan.

“Kita akan duduk bersama. Saya akan mengatakan kepada para pengusaha, saudara-saudara tidak boleh mau kaya sekaya-kayanya sendiri tanpa mengajak pekerja-pekerja hidup dengan baik,” pinta Prabowo.

 

3 dari 3 halaman

Negara Tak Tinggal Diam

Di sisi lain, ia menyebut negara tidak tinggal diam begitu saja terhadap nasib buruh. Kepala Negara mengklaim pemerintah telah berjuang memberi pelayanan kesehatan dan subsidi untuk seluruh rakyat.

“Kita juga memberi subsidi listrik, kita memberi bantuan tunai langsung (BLT) kepada mereka-mereka yang penghasilan rendah. Total biaya yang kita gelontorkan ke rakyat sudah melebih Rp 500 triliun. Ini terus untuk menjaga rakyat kita tidak ada yang menderita,” bebernya.

Namun, Prabowo tak menyangkal jika penyaluran bantuan dari pemerintah masih belum tepat sasaran 100 persen.

“Sekarang masalahnya adalah kita harus jaga mereka yang memerlukan, mereka yang terima. Jangan mereka yang tidak perlu mereka terima juga bantuan dan subsidi. Ini enggak benar. Karena kita masih dapat laporan ada yang tidak berhak (menerima),” tegasnya.

 

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *